Sabtu, 30 April 2016

SIRNA



Saat mata tak mampu lagi melihat
Saat telinga tak mampu lagi mendengar
Saat kaki tak mampu lagi melangkah
Saat tangan tak mampu lagi menggapai

Aku sadar, betapa lemahnya diri ini
Lemah tak berdaya
Tak ada lagi yang mampu aku lakukan
Dalam menjalani hidup ini

Aku tak tahu harus berbuat apa
Aku tak tahu harus bagaimana
Semua harapanku sirna
Sirna tanpa tersisa

Repost 21 November 2014

Story of Weekend



     Sebenarnya, hari ini berjalan biasa saja. Sama seperti hari yang lain. Memang begitulah hidupku. Tidak ada yang spesial, tapi aku tetap menikmatinya. Bagaimana pun, hidup adalah anugerah yang diberikan Tuhan berikan padaku. 

     Di sini aku akan bercerita tentang hari ini. Meski hari ini belum berganti, tapi biarlah. Inilah ceritanya.

     Pada pukul 02.15 aku terbangun, sebenarnya bukan terbangun sendiri, tapi karena alarm. Lalu aku matikan alarm itu. Aneh sekali, padahal alarm itu bunyinya sangat keras, tapi tidak ada satu pun yang bangun. Begitulah setiap pagi pekerjaanku saat bangun tidur, jadi tukang mematikan alarm.

     Karena aku hari ini gak kuliah, jadi aku tidak langsung bangun. Setelah pukul 02.30, aku membangunkan salah satu teman kamar --sesuai permintaannya, katanya mau nyuci. Sudah hampir seminggu dia minta dibangunkan pada pukul segitu, tapi tidak pernah bangun. Tapi hari ini --akhirnya bangun, mungkin karena sudah terlalu menumpuk pakaian kotornya. Aku pun ngantri darinya, dan mandi. Setelah mandi dan wudhu, aku pun shalat. Menunggu adzan subuh berkumandang.

     Setelah adzan berkumandang, aku pun berangkat ke masjid untuk berjamaah. Namun, di masjid ada sesuatu yang terjadi, seekor kucing yang selalu berkeliaran di masjid ketika shalat dan mengaji, dia ada di sana. Dan para santri ketakutan. Ketika mereka menggelar sejadah, terus kucing itu datang, mereka akan lari --pindah tempat.

     Dan ketika shalat, kucing itu loncat-loncat. Para santri --yang jamaah-- ketakutan, dan membatalkan shalatnya. Dan ternyata, kucing itu ke tempatku. Dan mencakar kakiku yang tertutup mukena. Ya ampun, apa sebenarnya yang dilakukan kucing itu. Dan untungnya, aku tidak terlalu takut, hanya sakit akibat goresan yang disebabkan cakaran kucing itu.

     Siangnya, sekitar pukul 09.00 aku dan seorang teman kelas pergi ke BAPUSIPDA (Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah) --singkatnya adalah perpustakaan. Tapi apa yang aku lakukan di sana? Aku ketiduran. Entah kenapa itu terjadi, mungkin karena aku terlalu lelah. Atau karena kurang tidur --di asrama susah tidur, jadinya kepala pusing dan saat ada tempat yang nyaman aku pun tertidur.

     Namun sayang, saat aku sudah di asrama. Aku ingin tidur, dan aku pun sudah mulai mengarungi dunia mimpi. Tapi eh tapi, ada anak-anak asrama yang ngobrol dan tidak bisa mengontrol volume  suaranya, dan itu mengganggu. Akhirnya aku terbangun, dan tidak bisa tidur lagi. Selalu, selalu begitu jika ingin istirahat di asrama. Susah sekali. Dan akibatnya, kepalaku menjadi sakit lagi. Aaah tersiksa sekali aku di sini.

     Tapi, apa pun yang terjadi, bagaimana pun keadaannya. Aku tetap tidak bisa pergi dari sini. Inilah satu-satunya tempatku yang aku punya. Tapi, semoga kesakitan dan kelelahanku menjadi modal untuk keauksesanku. Aaamiiin.

Bandung, 30 April 2016

Rabu, 27 April 2016

Kedisiplinan

     Tidak terasa waktu cepat berlalu, dan ini merupakan minggu terakhir di bulan April. Bagi yang bekerja, mungkin minggu ini adalah minggu-minggu yang ditunggu, karena akan menerima gaji. Tapi bagi anak rantau, seperti anak kuliah yang nge-kost atau di asrama, minggu ini adalah minggu gawat darurat, karena tanggal tua dan waktunya bekal habis.

     Tapi, berbicara tentang dunia kerja, sekolah, kuliah, bahkan dalam keluarga sekali pun, tidak terlepas dengan yang namanya kedisiplinan. Lalu, apa arti disiplin itu?

     Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disiplin diartikan sebagai ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib, dsb). Sedangkan dalam Wikipedia Indonesia, disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.

     Selain itu, para ahli memberikan pengerian disiplin dalam beberapa segi, di antaranya:
  1. Menurut James Drever dari sisi psikologis, disiplin adalah kemampuan mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam diri seseorang sesuai dengan hal-hal yang telah di atur dari luar atau norma yang sudah ada. Dengan kata lain, disiplin dari segi psikologis merupakan perilaku seseorang yang muncul dan mampu menyesuaikan diri dengan aturan yang telah ditetapkan.
  2. Menurut Pratt Fairshild dari sisi sosiologi, disiplin terdiri dari dua bagian, yaitu disiplin dari dalam diri dan juga disiplin sosial. Keduanya saling berhubungan satu sama lain, sehingga seseorang yang mempunyai sikap disiplin merupakan orang-orang yang dapat mengarahkan perilaku dan perbuatannya berdasarkan patokan atau batasan tingkah laku tertentu yang diterima dalam kelompok atau lingkup sosial masing-masing. Pengaturan tingkah laku tersebut bisa diperoleh melalui jalur pendidikan dan pembelajaran.
  3. Menurut John Macquarrie dari segi etika, disiplin adalah suatu kemauan dan perbuatan seseorang dalam mematuhi seluruh peraturan yang telah terangkai dengan tujuan tertentu.


     Berdasarkan ketiga pengertian disiplin menurut para ahli di atas, bisa disimpulkan bahwa dari sudut pandang manapun, disiplin merupakan sikap yang wajib ada dalam diri semua individu. Mengapa? Karena disiplin adalah dasar perilaku seseorang yang sangat berpengaruh besar terhadap segala hal, baik urusan pribadi maupun kepentingan bersama. Untuk mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam mengerjakan sesuatu, dibutuhkan latihan dengan kesadaran dari dalam diri akan pentingnya sikap disiplin sehingga menjadi suatu landasan bukan hanya pada saat berkerja, tetapi juga dalam berperilaku sehari-hari.

     Namun pada kenyataannya, disipin atau kedisiplinan itu hanya sekedar teori yang tidak banyak dilirik orang. Banyak orang yang tahu apa itu disiplin, tapi tidak mau mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

     Begitu banyak fenomena yang terjadi saat ini, yang tidak disiplin itu bukan hanya orang awam. Tetapi saat ini banyak sekali yang tidak disiplin, bahkan sampai pejabat negara pun banyak yang tidak disiplin. Jika para pejabat negara, para guru, para dosen, dan yang lainnya tidak disiplin, apa yang akan terjadi pada bangsa dan negara ini?

     Bagi diri pribadi saja, banyak akibat negatif yang disebabkan karena tidak disipin. Salah satu contohnya dalam dunia kerja, orang yang tidak disiplin akan kehilangan pekerjaannya.

     Semoga kita bisa disiplin dalam segala hal dan dalam kegiatan apapun.

Bandung, 27 April 2016


Sabtu, 23 April 2016

Seminar Nasional "Membangun Jiwa Kemandirian Intelek Muda untuk Kemajuan Bangsa"

Hari ini tanggal 23 April 2016, di UIN Sunan Gunung Djati Bandung atau lebih tepatnya di Aula Anwar Musaddad, dilaksanakan Seminar Nasional oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HIMANITRO), acara ini sebagai rangkaian dari Techno Festival 2016 “Sewindu Menuju Kedewasaan". Ada beberapa sponsor dan media partner yang berkontribusi dalam acara ini.

Seminar ini bertema “Membangun Jiwa Kemandirian Intelek Muda untuk Kemajuan Bangsa", diisi oleh beberapa orang materi dalam dua sesi. Awalnya, sesi pertama akan diisi oleh tiga pemateri, yaitu Bapak Muhammad Nuh, Bapak Mukhtar Solihin, dan Bapak Ridwan Kamil. Namun sangat disayangkan, yang ditunggu-tunggu tidak dapat hadir, karena ada tugas dinas, yaitu Bapak Ridwan Kamil.

Sebelum masuk sesi pertama, ada sambutan dulu dari Gubernur Jawa Barat yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat, yaitu Bapak Drs. H. Haryono, M.Si. Kemudian sambutan dilanjutkan oleh Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yaitu Bapak Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa motto UIN adalah “Wahyu Memandu Ilmu, Al-Qur’an dan Hadits Memandu Sains dan Teknologi”. Beliau juga mengatakan bahwa kita harus seperti rumput, meski terus dipotong akan tumbuh kembali, ketika hujan rumput akqn tumbuh lagi, bahkan ketika ditutupi sekeras apapun akan mencari celah untuk tetap tumbuh. Oleh karena itu, dengan serba kekurangan, kita akan tumbuh terus dan bangkit terus. Maju terus pantang mundur.

Setelah acara dibuka, dilanjutkan pada sesi pertama. Yaitu materi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. K.H. Muhammad Nuh (Mantan Mentri Pendidikan Periode 2009-2014). Tema dari materinya adalah “Membangun Kemandirian Menuju Indonesia 2045”.

Materi yang beliau sampaikan begitu panjang, namun di sini saya hanya akan menyampaikan beberapa hal yang telah saya rangkum. Yaitu:

Menurut Bapak Muhammad Nuh, mahasiswa jangan jadi Free Rider / Sleeping Partner. Jadilah mahasiswa yang aktif untuk berkontribusi dalam kehidupan. Mahasiswa harus mampu melihat ke depan, bukan yang sekarang. Jangan menjadi myopic (rabun jauh). Jangan jadi mahasiswa yang tidak mau melihat ke depan, karena kita melangkah ke depan.

Hirarki ketergantungan itu ada 3, yaitu:
- Interdependen (kesaling ketergantungan)
- Independent (mandiri)
- Dependent (ketergantungan)

Tiga penyakit sosial ‘Abadi’ (Laten) sepanjang zaman:
- Kemiskinan
- Ketidaktahuan (kebodohan)
- Keterbelakangan Peradaban

Pendidikan sebagai pemutus penyakit sekaligus menaikkan keharkatan dan kemartabatan.

“...education is the most powerful weapon which you can use to change the world...” (Nelson Mandela)

Pendidikan adalah sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan, keharkatan, dan kemartabatan. (Nuh, 2010)

Carilah yang tidak mungkin menjadi mungkin. Jadikan yang mungkin menjadi kenyataan.

“Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya. Sungguh mereka akan menghadapi masa yang berbeda dari masamu”. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)

Yang harus dimiliki adalah kekuatan logika, kemuliaan etika dan keindahan estetika.

Jika ingin sukses maka harus memiliki:
- Kecepatan
- Jejaring
- Efisien

Tips sukses, yaitu:
a. Berbakti kepada orang tua
b. Gemar bersedekah
c. Adaptasi terhadap perubahan zaman
d. Pekerja keras
e. Shalat malam dan Shalawat

Kurang lebih, itulah beberapa materi yang disampaikan oleh Bapak Muhammad Nuh. Kemudian dilanjutkan dengan materi kedua yang disampaikan oleh Bapak Prof. Dr. Mukhtar Solihin, M.Ag. (Wakil Rektor III UIN Sunan Gunung Djati Bandung), dengan tema “Grand Membangun Kepeloporan dan Kemandirian Pemuda”.

Menurut beliau, ciri yang harus dimiliki kaum muda yaitu:
- Berakhlak mulia
- Kepeloporan
- Keterbukaan
- Kebersamaan
- Komitmen kepada yang terbaik.

Itulah sebagian dari materi yang di sampaikan Bapak Mukhtar Solihin.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan sesi kedua yang diisi oleh tiga orang pemateri. Materi yang pertama disampaikan oleh Albert Lucius (CO. Founder dan CEO Kudo Technologi Indonesia) dengan tema “Enterpreneur + Technologi = Digital Enterpreneur. Materi kedua dilanjutkan dibawakan oleh Elih Nugroho (Founder dan CEO Valo Waterless Car Care).

Dan materi terakhir disampaikan oleh Hanum Squad dengan tema “Character Building in Spirit of Enterpreneurship".

Hanum menyampaikan, bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam.memulai usaha, yaitu:
1. Berorientasi pada aksi
“The scret of getting ahead getting started" (Mark Twain"
2. Jangan takut gagal
“Setiap orang punya jatah gagal. Habiskan jatah gagalmu ketika kamu masih muda”. (Dahlan Iskan)
Success is walking from failure to failure with no loss of enthusiasm” (Winston Churchill)

Ada beberapa penyebab kegagalan di masa muda, yaitu:
a. Tidak ada rencana jangka panjang.
b. Kurang bersungguh-sungguh.
c. Terlalu cepat puas.
d. Merasa paling hebat.
e. Terlalu banyak hal yang ingin dicapai.
f. Dikelilingi para ABS
g. Memutus networking.
h. Tidak siap berkompetisi.
i. Pengeluaran berlebihan.
j. Tidak ada rencana cadangan.

3. Dapatkaan passion pada bisnis yang digeluti, Jangan berhenti dan fokus 
4. Kreatif
5. Segera memperhitungkan resiko dan segera mengambil keputusan.
Take Risks:
If you win, you will be happy.
If you lose, you will be wise.

6. Berbisnislah dengan hati-hati dan selalu berbisnis.

Itulah beberapa materi yang disampaikan dalam acara seminar tadi. Semoga materi ini bermanfaat bagi siapa saja yang ingin memulai bisnis atau hanya sekedar ingin tahu.

Bandung 23 April 2016


Kamis, 21 April 2016

Purnama di Langit Pesantren

     Tadi malam, purnama begitu terang memamerkan sinarnya kepada seluruh makhluk langit dan bumi. Awalnya aku tidak ingat, bahwa malam tadi adalah waktunya sang purnama menampakan diri. Hingga seorang teman memberitahu tentang hadirnya sang purnama.

     Temanku menyuruhku keluar, dan aku tidak tahu apa maksudnya. Dia pun mengatakan bahwa di langit purnama telah menampakkan sinarnya. Purnama telah muncul. Tentu saja, karena tadi malam adalah malam tanggal 14. Dan purna pun akan muncul.

     Aku pun keluar memandang sang purnama. Aaah kenapa juga awan hitam selalu menutupi cahayanya. Meskipun awan hitam terus berusaha menutupi cahaya sang purnama, sang purnama punya cara untuk menampakkan cahayanya agar terus terlihat oleh makhluk bumi. Dan akhirnya imajinasiku bekerja.

     Tapi, sebelum imajinasiku jauh. Diberhentikan oleh pertanyaannya, “indah gak?” katanya, “Jika anda melihat keindahannya, bayangkan Rosul lebih indah dari itu” tambahnya. Tentu saja, bahkan Rasul lebih indah dari itu. Aku pun tidak ingin kalah, maka aku tambahkan “Tentu, bahkan Rasul lebih terang daripada cahaya purnama”.

     Tidak berhenti di situ, dia pun bertanya kembali “Sebesar apa cnta kita kpd beliau?”. Ah sebuah pertanyaan yang berat untuk dijawab. Kenapa? Karena ketika kita bilang tidak, kenyataannya kita mencintainya. Tapi, ketika kita bilang mencintainya, hal apa saja yang kita lakukan? Apakah sunahnya kita jalankan? Bahkan sunah kecil yang mudah untuk dijalankan dan mampu menjalankannya, tidak bisa dilakukan dengan istiqomah. Shalawat saja jarang dilantunkan. Lalu apa yang menjadi bukti bahwa kita mencintai Rasul?

     Jawabannya hanya diri kita yang tahu. Sebesar apa cinta kita pada Rasul. Karena pada hakikatnya cinta tidak bisa diukur dengan apa pun. Yang pasti, semoga kecintaan kita kepada Rasul terus bertambah, dan istiqomah dalam menjalankan sunahnya.

     Kembali berbicara tentang purnama. Purnama hadir, dan menampakkan dirinya hanya sebulan sekali, setiap malam tanggal 14. Saat purnama datang, bumi begitu terang. Cahaya purnama menembus ke setiap sudut bumi.

     Meski purnama hadir satu bulan sekali, tapi aku jarang sekali bertatap dengannya. Karena selama aku berada di pesantren, aku jarang keluar malam. Beda ketika di rumah, mau ke kamar mandi saja harus keluar, jadi tidak pernah ketinggalan untuk bertatap dengan sang purnama. Tapi, tadi malam aku diingatkan oleh seorang teman untuk menyaksikan tanda kekuasaan Tuhan tersebut. Aaah begitu indah.

     Imajinasiku bekerja kembali. Purnama hadir satu bulan sekali, tapi mampu membuat banyak orang menunggu. Saat purnama hadir, langit dan bumi terasa begitu indah. Karena purnama menyinari langit dan bumi dengan cahayanya yang paling terang. Tidak peduli jika awan berusaha menutupi sinarnya, purnama tetap menyinari langit dan bumi.

     Aku ingin seperti purnama, yang mampu menyinari bumi dan langit dengan sinarnya yang paling terang. Aku ingin menjadi cahaya dalam keluargaku dan semua orang. Meski hanya sebuah imajinasi, namun mampu menjadi sebuah harapan yang bersanding dengan do’a.

     Apapun yang terjadi, purnama akan tetap bersinar.
     Selamat berjuang menjadi purnama di atas bumi.

Bandung, 22 April 2016


Senin, 18 April 2016

Fakta Unik Hari Senin

     Senin adalah hari kedua dalam satu pekan. Kata senin atau Isnain diambil dari bahasa Arab yang berarti dua. Hari senin adalah hari pertama masuk kerja. Hari senin juga merupakan hari pertama dalam minggu menurut ISO 8601. (httpa://id.m.wikipedia.org/wiki/Senin)

Hari senin merupakan hari pertama dimulai rutinitas dan aktivitas seperti biasa setelah istirahat pada hari minggu. Namun, sebagian besar orang membenci hari senin, bahkan banyak yang mengatakan “I Hate Monday”. Mungkin kata-kata itu bukan hal asing di telinga kita, karena banyak sekali yang mengatakan kata itu. Setiap orang memiliki alasan tersendiri kenapa mereka membenci hari senin. Yang pasti menurut sebagian orang, karena hari senin adalah hari pertama dimulai rutinitas, maka pasti sangat sibuk dan terasa melelahkan.

Namun, dibalik lelahnya hari senin, ada beberapa fakta unik mengenai hari senin. Seperti yang dikutip dari beberapa tulisan di media, beberapa fakta unik yaitu:

1. Banyak pegawai telat

Fakta unik yang pertama yaitu waktu kerja. Mungkin bisa kita ketahui bahwa hari kerja dimulai pada hari senin. Hari senin adalah hari dimana banyak orang akan sangat malas melakukan rutinitasnya. Hal ini tidak hanya menjadi hal dibenci anak sekolah, namun juga bagi para pegawai. Menurut fakta yang ada, dibuktikan bahwa pada hari senin para pegawai banyak yang mengalami keterlambatan bekerja dan jumlahnya bisa jadi hingga 50%. Banyak hal yang menjadi alasan seperti bangun kesiangan karena kelelahan setelah melakukan liburan bersama keluarga, dan lain sebagainya. 

2. Meningkatnya angka serangan jantung

Angka serangan jantung pada hari senin lebih tinggi daripada hari biasa. Hal ini karena jantung dipicu lebih cepat dan juga berat saat seseorang beraktifitas pada awal hari kerja ini. Hal inilah yang membuat angka serangan jantung meningkat menjadi 20%.

3. Kebanyakan orang tidak tersenyum di pagi hari Senin hingga pukul 11:16

Kebanyakan orang, pada pagi hari senin sulit untuk tersenyum, dan baru mulai tersenyum setidaknya setelah pukul 11 ke atas. Sebab hari senin merupakan hari pertama dalam seminggu bagi orang-orang untuk bekerja kembali. Hal ini membuat orang-orang yang masih ingin beristirahat, malas kembali ke kantor atau ke sekolah seperti biasa.

4. Hujan jarang turun di hari senin

Memang alam tidak bisa diprediksi. Akan tetapi lucunya pada hari senin, jarang sekali turun hujan. Hari pertama diawal minggu ini biasanya cerah sehingga orang-orang bisa pergi ke kantor atau sekolah dengan semangat.

Itulah beberapa fakta unik yang biasanya terjadi pada hari senin. Jadi, jangan membenci hari senin. Jadikanlah hari senin sebagai hari semangat baru untuk melakukan aktivitas dan rutinitas. Yuuuuuk move-on.

Bandung, 18 April 2016


Kamis, 14 April 2016

Membaca Adalah Bagian dari Jiwa


            Nama saya Sima, sekarang saya sedang menempuh pendidikan S1 di UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Gunung Djati Bandung, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam semester 6. Di sini saya akan berbagi pengalaman tentang membaca. Sejak pertama bisa membaca, sampai membaca menjadi sebuah hobi yang tidak bisa ditinggalkan. Kita mulai saja.

            Pertama saya belajar membaca adalah sebelum masuk SD dengan diajarkan oleh ibu. Awalnya membaca huruf demi huruf, lalu kata per kata, dan akhirnya bisa membaca kalimat. Saya terus belajar dan belajar. Akhirnya saat pertama masuk SD, saya menjadi satu-satunya siswa yang bisa membaca dalam satu kalimat dengan lancar. Saya betah tinggal di sekolah, karena di sana banyak buku yang bisa dibaca, dan saat itu saya senang membaca buku-buku bergambar.

            Masuk ke SMP dan SMA, kesukaan saya dalam membaca semakin bertambah. Bahkan saya sampai mengacak-acak perpustakaan sekolah hanya untuk mencari buku-buku yang menarik untuk saya baca. Saat SMP saya senang membaca buku Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda, karena di dalamnya terdapat cerita-cerita yang menarik. Begitupun saat SMA, buku apa pun yang menurut saya menarik, maka saya baca. Tidak peduli siapa pemilik buku itu.

            Setelah lulus SMA, saya melanjutkan pendidikan di UIN Bandung, dengan mengambil konsentrasi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Inilah puncak dari kesukaan saya dalam membaca. Dan yang membuat saya senang, ternyata kesukaan saya dalam membaca memiliki kesinambungan dengan jurusan yang saya ambil, yang sebagian mata kuliahnya menuntut mahasiswa untuk membaca.

            Namun, buku yang saya suka baca bukanlah buku-buku mata kuliah, tapi lebih ke karya sastra dan khususnya novel. Ada beberapa novel yang saya punya, ada yang hasil beli sendiri dan ada pula yang dikasih oleh teman. Dan kebanyakan novel yang saya baca, hasil pinjam dari perpustakaan daerah.

            Saya senang menghabiskan waktu di BAPUSIPDA (Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah) Kota Bandung, karena di sana begitu banyak buku yang bisa dipilih untuk dibaca. Di sana, berbagai buku disediakan, mulai dari buku untuk anak-anak sampai untuk dewasa. Mulai dari buku pelajaran, mata kuliah, sastra, koran/majalah, sampai buku-buku umum tersedia. Saya merasa, bahwa perpustakaan itu merupakan bagian dari dunia saya. Karena, ketika saya berada di dalamnya, saya bisa melupakan segalanya. Tugas, sedih, pusing, sakit, semuanya sirna. Saya bisa menghabiskan waktu seharian, hanya untuk membaca buku di sana. Bahkan saya mengharuskan diri saya untuk pergi ke perpustakaan minimal satu bulan dua kali. Dan saya memiliki tiga kartu perpustakaan yang berbeda, yang bisa saya gunakan untuk meminjam buku.

            Novel yang paling sering saya baca dan pinjam dari perpustakaan adalah novel yang bergenre romence-religi.  Karena biasanya, novel-novel yang seperti itu tidak hanya berisi tentang percintaan, tetapi juga ada beberapa isi yang berhubungan dengan agama. Dan yang saya suka dari membaca adalah karena saat membaca saya bisa memainkan imajinasi sesuai kehendak saya, dan kadang-kadang novel-novel tersebut bisa membuat saya baper (bawa perasaan). Jika waktu saya sedang luang, 500 halaman novel bisa saya selesaikan kurang dari dua hari. Maka dari itu, ketika kuliah masih libur dan saya sudah berada di Bandung, maka saya selalu pinjam 3 buku untuk satu minggu. Dan ketika saya pergi ke perpustakaan, jika tidak meminjam buku rasanya kurang.

            Membaca telah melekat dalam diri saya. Dan saya merasa, bahwa membaca merupakan bagian dari jiwa saya. Oleh karena itu, satu hari saja saya tidak membaca, saya merasa ada yang kurang. Namun, ketika saya membaca, maka saya bisa menjadi autis. Saya tidak peduli dengan apa yang tengah terjadi di lingkungan saya. Biarlah teman-teman saya asyik dengan gadgetnya, sedangkan saya sendiri asyik dengan buku-buku. Selain itu, membaca juga bisa membuat saya senang dan melupakan kesedihan saya. Sehingga, di mana pun dan kapan pun, ketika ada waktu luang maka saya pasti akan membaca. Tidak peduli di tempat sepi atau pun di tempat ramai, yang penting membaca.

            Jika dihitung, kurang dari 3 tahun saya di Bandung, sudah lebih dari 50 buku yang saya beli. Baik buku mata kuliah, novel, buku bacaan biasa, dan masih banyak lagi. Namun sayang, belum semuanya saya baca, karena saya lebih suka membaca novel yang dipinjam dari perpustakaan.

            Saat ini, saya sedang berusaha untuk membaca berbagai buku, bukan hanya novel. Tapi buku mata kuliah, buku-buku umum, buku-buku keagamaan, sampai membaca koran/majalah. Karena saya berpikir, informasi itu tidak bisa didapatkan di dalam novel, tapi ada buku-buku atau bacaan lain yang memiliki informasi yang lebih berguna untuk kehidupan. Dan novel dibaca hanya untuk hiburan.

            Dan sekarang, saya mengurangi meminjam novel ke perpustakaan, karena banyak buku-buku yang belum saya baca. Dan saya tidak ingin buku itu menjadi pajangan semata. Karena saya takut mereka meminta pertanggungjawaban saya nanti.

            Saya tidak bisa sekali pun untuk tidak membaca, karena membaca adalah bagian dari jiwa saya. Dan saya telah kecanduan untuk membaca. Tidak peduli tempat atau pun waktu. Ketika saya ingin membaca, maka saya membaca.

            Mungkin itu sebagian dari pengalaman membaca saya. Meskipun tidak nyambung, tapi itulah kenyataannya.

                  Lomba ini diikutsertakan dalam lomba menulis di blog Mukhofasalfikri.com dengan tema menulis pengalaman membaca.