Sabtu, 23 April 2016

Seminar Nasional "Membangun Jiwa Kemandirian Intelek Muda untuk Kemajuan Bangsa"

Hari ini tanggal 23 April 2016, di UIN Sunan Gunung Djati Bandung atau lebih tepatnya di Aula Anwar Musaddad, dilaksanakan Seminar Nasional oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HIMANITRO), acara ini sebagai rangkaian dari Techno Festival 2016 “Sewindu Menuju Kedewasaan". Ada beberapa sponsor dan media partner yang berkontribusi dalam acara ini.

Seminar ini bertema “Membangun Jiwa Kemandirian Intelek Muda untuk Kemajuan Bangsa", diisi oleh beberapa orang materi dalam dua sesi. Awalnya, sesi pertama akan diisi oleh tiga pemateri, yaitu Bapak Muhammad Nuh, Bapak Mukhtar Solihin, dan Bapak Ridwan Kamil. Namun sangat disayangkan, yang ditunggu-tunggu tidak dapat hadir, karena ada tugas dinas, yaitu Bapak Ridwan Kamil.

Sebelum masuk sesi pertama, ada sambutan dulu dari Gubernur Jawa Barat yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat, yaitu Bapak Drs. H. Haryono, M.Si. Kemudian sambutan dilanjutkan oleh Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yaitu Bapak Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa motto UIN adalah “Wahyu Memandu Ilmu, Al-Qur’an dan Hadits Memandu Sains dan Teknologi”. Beliau juga mengatakan bahwa kita harus seperti rumput, meski terus dipotong akan tumbuh kembali, ketika hujan rumput akqn tumbuh lagi, bahkan ketika ditutupi sekeras apapun akan mencari celah untuk tetap tumbuh. Oleh karena itu, dengan serba kekurangan, kita akan tumbuh terus dan bangkit terus. Maju terus pantang mundur.

Setelah acara dibuka, dilanjutkan pada sesi pertama. Yaitu materi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. K.H. Muhammad Nuh (Mantan Mentri Pendidikan Periode 2009-2014). Tema dari materinya adalah “Membangun Kemandirian Menuju Indonesia 2045”.

Materi yang beliau sampaikan begitu panjang, namun di sini saya hanya akan menyampaikan beberapa hal yang telah saya rangkum. Yaitu:

Menurut Bapak Muhammad Nuh, mahasiswa jangan jadi Free Rider / Sleeping Partner. Jadilah mahasiswa yang aktif untuk berkontribusi dalam kehidupan. Mahasiswa harus mampu melihat ke depan, bukan yang sekarang. Jangan menjadi myopic (rabun jauh). Jangan jadi mahasiswa yang tidak mau melihat ke depan, karena kita melangkah ke depan.

Hirarki ketergantungan itu ada 3, yaitu:
- Interdependen (kesaling ketergantungan)
- Independent (mandiri)
- Dependent (ketergantungan)

Tiga penyakit sosial ‘Abadi’ (Laten) sepanjang zaman:
- Kemiskinan
- Ketidaktahuan (kebodohan)
- Keterbelakangan Peradaban

Pendidikan sebagai pemutus penyakit sekaligus menaikkan keharkatan dan kemartabatan.

“...education is the most powerful weapon which you can use to change the world...” (Nelson Mandela)

Pendidikan adalah sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan, keharkatan, dan kemartabatan. (Nuh, 2010)

Carilah yang tidak mungkin menjadi mungkin. Jadikan yang mungkin menjadi kenyataan.

“Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya. Sungguh mereka akan menghadapi masa yang berbeda dari masamu”. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)

Yang harus dimiliki adalah kekuatan logika, kemuliaan etika dan keindahan estetika.

Jika ingin sukses maka harus memiliki:
- Kecepatan
- Jejaring
- Efisien

Tips sukses, yaitu:
a. Berbakti kepada orang tua
b. Gemar bersedekah
c. Adaptasi terhadap perubahan zaman
d. Pekerja keras
e. Shalat malam dan Shalawat

Kurang lebih, itulah beberapa materi yang disampaikan oleh Bapak Muhammad Nuh. Kemudian dilanjutkan dengan materi kedua yang disampaikan oleh Bapak Prof. Dr. Mukhtar Solihin, M.Ag. (Wakil Rektor III UIN Sunan Gunung Djati Bandung), dengan tema “Grand Membangun Kepeloporan dan Kemandirian Pemuda”.

Menurut beliau, ciri yang harus dimiliki kaum muda yaitu:
- Berakhlak mulia
- Kepeloporan
- Keterbukaan
- Kebersamaan
- Komitmen kepada yang terbaik.

Itulah sebagian dari materi yang di sampaikan Bapak Mukhtar Solihin.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan sesi kedua yang diisi oleh tiga orang pemateri. Materi yang pertama disampaikan oleh Albert Lucius (CO. Founder dan CEO Kudo Technologi Indonesia) dengan tema “Enterpreneur + Technologi = Digital Enterpreneur. Materi kedua dilanjutkan dibawakan oleh Elih Nugroho (Founder dan CEO Valo Waterless Car Care).

Dan materi terakhir disampaikan oleh Hanum Squad dengan tema “Character Building in Spirit of Enterpreneurship".

Hanum menyampaikan, bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam.memulai usaha, yaitu:
1. Berorientasi pada aksi
“The scret of getting ahead getting started" (Mark Twain"
2. Jangan takut gagal
“Setiap orang punya jatah gagal. Habiskan jatah gagalmu ketika kamu masih muda”. (Dahlan Iskan)
Success is walking from failure to failure with no loss of enthusiasm” (Winston Churchill)

Ada beberapa penyebab kegagalan di masa muda, yaitu:
a. Tidak ada rencana jangka panjang.
b. Kurang bersungguh-sungguh.
c. Terlalu cepat puas.
d. Merasa paling hebat.
e. Terlalu banyak hal yang ingin dicapai.
f. Dikelilingi para ABS
g. Memutus networking.
h. Tidak siap berkompetisi.
i. Pengeluaran berlebihan.
j. Tidak ada rencana cadangan.

3. Dapatkaan passion pada bisnis yang digeluti, Jangan berhenti dan fokus 
4. Kreatif
5. Segera memperhitungkan resiko dan segera mengambil keputusan.
Take Risks:
If you win, you will be happy.
If you lose, you will be wise.

6. Berbisnislah dengan hati-hati dan selalu berbisnis.

Itulah beberapa materi yang disampaikan dalam acara seminar tadi. Semoga materi ini bermanfaat bagi siapa saja yang ingin memulai bisnis atau hanya sekedar ingin tahu.

Bandung 23 April 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar