Sabtu, 30 April 2016

Story of Weekend



     Sebenarnya, hari ini berjalan biasa saja. Sama seperti hari yang lain. Memang begitulah hidupku. Tidak ada yang spesial, tapi aku tetap menikmatinya. Bagaimana pun, hidup adalah anugerah yang diberikan Tuhan berikan padaku. 

     Di sini aku akan bercerita tentang hari ini. Meski hari ini belum berganti, tapi biarlah. Inilah ceritanya.

     Pada pukul 02.15 aku terbangun, sebenarnya bukan terbangun sendiri, tapi karena alarm. Lalu aku matikan alarm itu. Aneh sekali, padahal alarm itu bunyinya sangat keras, tapi tidak ada satu pun yang bangun. Begitulah setiap pagi pekerjaanku saat bangun tidur, jadi tukang mematikan alarm.

     Karena aku hari ini gak kuliah, jadi aku tidak langsung bangun. Setelah pukul 02.30, aku membangunkan salah satu teman kamar --sesuai permintaannya, katanya mau nyuci. Sudah hampir seminggu dia minta dibangunkan pada pukul segitu, tapi tidak pernah bangun. Tapi hari ini --akhirnya bangun, mungkin karena sudah terlalu menumpuk pakaian kotornya. Aku pun ngantri darinya, dan mandi. Setelah mandi dan wudhu, aku pun shalat. Menunggu adzan subuh berkumandang.

     Setelah adzan berkumandang, aku pun berangkat ke masjid untuk berjamaah. Namun, di masjid ada sesuatu yang terjadi, seekor kucing yang selalu berkeliaran di masjid ketika shalat dan mengaji, dia ada di sana. Dan para santri ketakutan. Ketika mereka menggelar sejadah, terus kucing itu datang, mereka akan lari --pindah tempat.

     Dan ketika shalat, kucing itu loncat-loncat. Para santri --yang jamaah-- ketakutan, dan membatalkan shalatnya. Dan ternyata, kucing itu ke tempatku. Dan mencakar kakiku yang tertutup mukena. Ya ampun, apa sebenarnya yang dilakukan kucing itu. Dan untungnya, aku tidak terlalu takut, hanya sakit akibat goresan yang disebabkan cakaran kucing itu.

     Siangnya, sekitar pukul 09.00 aku dan seorang teman kelas pergi ke BAPUSIPDA (Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah) --singkatnya adalah perpustakaan. Tapi apa yang aku lakukan di sana? Aku ketiduran. Entah kenapa itu terjadi, mungkin karena aku terlalu lelah. Atau karena kurang tidur --di asrama susah tidur, jadinya kepala pusing dan saat ada tempat yang nyaman aku pun tertidur.

     Namun sayang, saat aku sudah di asrama. Aku ingin tidur, dan aku pun sudah mulai mengarungi dunia mimpi. Tapi eh tapi, ada anak-anak asrama yang ngobrol dan tidak bisa mengontrol volume  suaranya, dan itu mengganggu. Akhirnya aku terbangun, dan tidak bisa tidur lagi. Selalu, selalu begitu jika ingin istirahat di asrama. Susah sekali. Dan akibatnya, kepalaku menjadi sakit lagi. Aaah tersiksa sekali aku di sini.

     Tapi, apa pun yang terjadi, bagaimana pun keadaannya. Aku tetap tidak bisa pergi dari sini. Inilah satu-satunya tempatku yang aku punya. Tapi, semoga kesakitan dan kelelahanku menjadi modal untuk keauksesanku. Aaamiiin.

Bandung, 30 April 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar