Selasa, 29 Maret 2016

Menerobos Hujan demi Mengaji

       Santri adalah sekumpulan orang-orang yang mendalami ilmu agama, dan bertempat tinggal di pesantren. Santri memiliki beberapa kewajiban yang harus dilaksanakan, baik secara individu maupun kelompok. Salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh santri secara individu adalah mengaji.

       Mengaji merupakan salah satu kegiatan yang ada di pesantren, dan wajib diikuti oleh setiap santri. Mengaji di sini tidak hanya mengaji Al-Qur'an, tetapi juga mengaji kitab. Di pesantren salaf, kitabnya masih banyak menggunakan kitab kuning atau klasik. Berbeda dengan di pesantren modern, tidak hanya kitab klasik, tetapi banyak juga kitab kontemporer.

       Seperti salah satu pesantren yang ada di Bandung, yang disebut dengan pesantren mahasiswa. Yaitu pesantren Al-Ihsan, yang terletak di Cibiru Hilir Bandung. Ratusan santri menuntut ilmu di Al-Ihsan, dan semua santrinya adalah mahasiswa yang mayoritas kuliah di UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Gunung Djati Bandung.

       Hari ini, tepatnya hari selasa tanggal 29 maret 2016, sejak sore hujan deras. Sampai maghrib pun, hujan tak kunjung reda. Sedangkan santri kelas 3 harus mengaji di Pesantren Al-Wafa. Bingung harus bagaimana. Dan akhirnya, jalan satu-satunya adalah menerobos hujan. Walau dingin, tetap jalan.

      Dan sampailah di tempat mengaji. Meski harus menunggu, tapi para santri tetap sabar. Hingga ustadz pun datang dan mengaji pun dimulai. Mengaji dilaksanakan selama satu jam, tapi hujan masih belum reda. Sampai pengajian ditutup, hujan masih deras. Dan akhirnya, harus menerobos hujan lagi untuk sampai ke asrama.

       Dingin menembus tulang, pakaian basah, kaki terus terpelesat karena jalan licin dan banyak genangan air. Meski begitu, semangat tidak surut sedikit pun. Semoga perjuangannya membawa berkah.

Bandung, 29 Maret 2016

*Ashima


Tidak ada komentar:

Posting Komentar