Minggu, 27 Maret 2016

Sesal

       Hari demi hari ku jalani seperti biasa, tidak ada bedanya. Bahkan, mungkin menurut sebagian orang sangat menjenuhkan. Tapi bagiku, inilah hidupku. Tanpa menghambur-hamburkan uang, tanpa capek-capek jalan-jalan, dan tanpa mengeluarkan uang untuk hal lain yang tidak berguna. Aku lebih suka diam, dengan ditemani berbagai buku yang mengantri menunggu giliran untuk dibaca. Aku senang dengan sesuatu yang bisa digunakan sebagai media untuk menulis.

       Kemarin, aku pergi ke perpustakan daerah di kota Bandung bersama teman satu kamar --di asrama. Dzuhur baru pulang. Aku merasa lelah, kepalaku sakit, dan mata pun sudah tidak bisa diajak kompromi. Dan akhirnya, sampai malam pun lelah itu belum berakhir. Dan lelah itu menyebabkan sebuah rasa malas. Rasa yang paling aku takuti.

       Sekarang aku menyesal. Aku merasa bersalah pada diriku, karena kemarin aku tidak menulis satu kata pun. Aku menyesal tidak mengeluarkan ideku, padahal banyak sekali yang ingin aku tulis. Kenapa? Kenapa lelah itu menjadi malas? Kenapa malas selalu datang saat lelah?

       Sampai sekarang, masih ada ganjalan dalam hati. Masih belum bisa menerima keadaan itu. Keadaan yang seharusnya terjadi. Namun apalah dayaku, aku belum bisa melawan rasa lelah dan malas itu. Aku belum bisa mencegah mereka untuk tidak menguasai diriku.

       Mudah-mudahan, sekarang dan seterusnya, aku bisa bertahan dan melawan rasa lelah dan malas. Agar apa yang seharusnya aku lakukan, bisa aku lakukan.

Bandung, 27 Maret 2016
*Ashima


Tidak ada komentar:

Posting Komentar